Cara membangun lapisan akses dari sebuah jaringan Ethernet
Ethernet adalah metode akses yang memungkinkan semua
komputer dan perangkat dalam suatu jaringan untuk berbagi bandwidth yang sama
pada tiap link-nya.
Ethernet adalah metode media akses agar
memperbolehkan semua host di dalam jaringan untuk share bandwidth dalam suatu
link .
Ethernet merupakan salah satu alat (media
komunikasi) yang dipasang di dalam CPU pada PCI slot. Ini berfungsi untuk
menghubungkan kabel dalam jaringan dan memungkinkan terjadi koneksi
internet, intranet, atau ekstranet. Walaupun biasanya digunakan untuk jaringan
LAN.
Ethernet adalah salah satu skenario pengkabelan dan
pemrosesan sinyal untuk data dalam jaringan. Sebenarnya ada berbagai metode
akses yang digunakan dalam jaringan diantaranya, Ethernet, FDDI, Token Ring, Wireless LAN,
Bridging, dan Virtual Bridged LAN. Masing-masing metode mempunyai interface yang berbedabeda. Interface yang digunakan pada
ethernet disebut ethernet card.
Standarisasi Ethernet
IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers) adalah sebuah organisasi yang mengurusi masalah
pengembangan teknologi yang berhubungan dengan keteknikan elektro dan
elektronika. IEEE terdiri dari berbagai ahli di bidang teknik yang menawarkan
berbagai pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang
mempercepat teknologi-teknologi baru dalam semua aspek dalam industri
dan rekayasa
(engineering), yang mencakup telekomunikasi,
jaringan komputer,
kelistrikan,
antariksa,
dan elektronika.
Ethernet sendiri merupakan standar pertama yang
digunakan untuk koneksi jaringan. Karena perkembangannya yang pesat, terdapat
beberapa versi ethernet sesuai dengan teknologi dan tahun peluncurannya sebagai
standar baru.
Spesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi
yang terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dalam model referensi
jaringan tujuh lapis OSI, dan cara pembuatan paket data ke dalam frame sebelum
ditransmisikan di atas kabel.
Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang
menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial bit
pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti
setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara
sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus
full-duplex atau half-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media
Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station
mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang
digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer
akan “mendengar” terlebih dahulu sebelum„berbicara”, artinya mereka akan
melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer
yang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat
mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga,
dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan
yang dibuat berdasarkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan
kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba untuk
mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi
collision (kolisi/tabrakan) , yang akan mengakibatkan dua stasion tersebut
menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi
pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin
banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi
yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja
Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node,
umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari
bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi
masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan
segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.
Pada metoda CSMA/CD, sebuah host komputer yang akan
mengirim data ke jaringan pertama-tama memastikan bahwa jaringan sedang tidak
dipakai untuk transfer dari dan oleh host komputer lainnya. Jika pada tahap
pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka
host komputer tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman
pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random).
Teknik ini disebut dengan backloff algorithm. Dengan
demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.
Untuk menentukan pada posisi mana sebuah host
kmomputer berada, maka tiap-tiap perangkat ethernet diberikan alamat (address)
sepanjang 48 bit yang unik (hanya satu di dunia). Informasi alamat disimpan
dalam chip yang biasanya nampak pada saat komputer di start dalam urutan angka
berbasis 16, seperti berikut :
Sangat bermanfaat bagi mereka yang masih pemula
BalasHapusObat Batu Ginjal
terima kasih
Hapus